Para hari minggu kemarin, tepatnya tanggal 16 september 2017, aku untuk pertama kalinya mengikuti acara Moving Class SPB BEM UNS. Acara tersebut bertempat di Kampus V UNS, yang berletak di daerah Pabelan Kartasura. Aku bersyukur karena acara kali ini bertempat di kampusku sendiri, jadi aku tidak perlu jauh-jauh ke Kentingan. Acara di mulai pukul 7.30, karena jarak kostku dengan tempat acara yg dekat maka aku memutuskan untuk datang akhir. Tema acara kali adalah sosial ekonomi. Jadi diharapkan setelah acara ini berlangsung para Siswa SPB dapat mengembangkan Ilmu Ekonomi Kerakyatan pada kehidupan sehari-hari. Selain itu diharapkan siswa juga tidak lupa menerapkan jiwa sosialnya kepada masyarakat sekitar karena generasi penerus bangsa.
Pada Moving Class kali ini, terdapat dua pemateri yang pastinya punya segudang ilmu dan pengalaman. Langsung aja ke pemateri yang pertama, beliau bernama Bapak Rosnendya Yudha Wiguna, beliau merupakan Ketua Bidang litbang Pusat Pendidikan Kebangsaan. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan materi tentang ekonomi kerakyatan. Selain itu beliau juga memaparkan tentang sejarah berdirinya SDI atau Serikat Dagang Islam. Jadi SDI didirikan oleh KH. Samanhudi pada tahun 1905 yang sebenarnya lebih dahulu daripada organisasi Boedi Oetomo. Jadi bisa di simpulkan bahwa Serikat Dagang Islam adalah organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia. Beliau juga menyampaikan berbagai pengalamannya di bidang kepenulisan dan juga bidang jurnalistik.
Selanjutnya ada pemateri yang kedua yaitu Mas Muhammad Fathan Mubin. beliau masih menjadi mahasiswa akan tetapi pengalamannya sangat begitu banyak. Beliau merupakan Menteri Sosmas BEM KM UGM, beliau juga adalah founder sebuah komunitas sosial yang bernama Celengan Berbagi. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan materi tentang apa itu altruisme, empati, dll seputar Ilmu Psikologi karena beliau merupakan mahasiswa jurusan psikologi. Beliau juga menceritakan pengalamannya di bidang kemanusiaan bersama komunitasnya. Selain itu beliau juga menceritakn tentang sejarah berdirinya gerakan celengan berbagi, yang bermula dari membagi donut kepada orang yang kesusahan di sekitar Graha Sabha Pramana UGM yang selanjutnya terus berkembang hingga sekarang membagikan lebih dari 1000 nasi bungkus per minggunya untuk masyarakat yang kurang mampu.
Setelah menerima banyak materi kami pun di tugaskan untuk melalukan projek sosial tentang sosial ekonomi. Jadi projek sosial yang kita lakukan adalah setiap laskar di tugaskan untuk mewawancarai seseorang yang memang masih kekurangan dalam mengembangkan pekerjaannya, jadi kita menanyakan masalah sosial ekonomi disekitar lingkungan beliau dan seputar kehidupan tokoh tersebut. Selain itu kita juga akan melakukan baksos kepada tokoh tersebut. Dari tugas yang apa yg telah kita lakukan kita berharap bisa sedikit membantu tokoh tersebut dalam menjalani hidupnya. Target tokoh dari kelompok laskar kami bernama Mbah Sainem. Beliau merupakan penjual bubur disekitaran UNS yang setiap harinya harus berjalan kaki dari rumahnya sampai UNS Kentingan. Daerah tempat tinggal beliau juga merupakan salah satu daerah kumuh di Kota Solo ini, dan beliau merupakan penerima Kartu Indonesia Sehat. meskipun sudah sangat tua tapi beliau masih sangat bersemangat dalam bekerja, maka dari itu kami memutuskan untuk memilih beliau dalam projek sosial kami.
Untuk kedepannya aku secara pribadi mempunyai sebuah projek sosial kemanusiaan di bidang fashion. Jadi saya membuat sebuah business plan yang bergerak di bidang fashion yaitu pembuatan sepatu batik, dalam business plan tersebut terdapat sebuah program atau projek yang bernama " one sans one shoes " jadi projek ini intinya setiap pembelian satu sepatu sama saja kita memberikan satu sepatu untuk orang lain yang didaerah 3T yang bersekolah tanpa memakai sepatu. Akan tetapi untuk memulai usaha tersebut saya masih terhambat di masalah pemodalan jadi projek tersebut akan saya laksanakan setelah saya lulus kuliah nanti. Sekian cerita yang dapat saya bagikan. Maaf bila penulisan saya sangat kurang, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.